Kucing hutan merupakan jenis kucing yang hidup secara liar di hutan namun tidak termasuk kucing rumahan yang meliar. Jenis kucing ini mengacu pada anggota keluarga Felidae atau kucing besar.
Isitilah kucing hutan sendiri bersifat umum, mencakup semua jenis kucing besar (Felidae) bertubuh kecil.
Di dunia ini terdapat berbagai jenis kucing hutan, namun sayangnya sebagian besar kucing tersebut sudah masuk daftar hewan yang dilindungi.
Jadi untuk bisa memeliharanya harus memenuhi syarat-syarat khusus yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Nah, agar teman-teman lebih mengenal tentang kucing hutan, mari kita bahas beberapa jenis kucing hutan yang kerap dipelihara baik di Indonesia maupun Luar Negeri.
Daftar Isi :
Jenis Kucing Hutan
Berikut ini beberapa spesies kucing hutan yang populer baik di Tanah Air maupun Mancanegara.
1. Macan Dahan Benua
Neofelis nebulosa atau macan dahan benua merupakan jenis kucing hutan bertubuh sedang yang aktif berburu pada malam hari (nokturnal).
Pesebaran macan dahan berada di wilayah Asia Tenggara meliputi pegunungan dan dataran rendah Indocina, Republik Rakyat Tiongkok, India, serta Semenanjung Melayu.
Namun sangat disayangkan, populasi macan dahan benua setiap tahun mengalami penurunan. Bahkan dialam bebas Republik Tiongkok keberadaan spesies kucing hutan ini sudah punah.
Sedangkan macan dahan di Indonesia, khususnya pulau Sumatra dan Kalimantan sudah dianggap sebagai spesies yang berbeda dengan macan dahan benua sejak tahun 2006 dan dikategorikan sebagai macan dahan kalimantan (Neofelis diardi).
Ciri-ciri Macan Dahan Benua :
- Bertubuh sedang, panjang tubuh mencapai 95 cm.
- Bulu didominasi warna kelabu kecokelatan. Tubuhnya dihiasi dengan pola awan dan tutul hitam pada kepala, kaki dan ekornya.
- Kaki terlihat pendek dengan telapak kaki yang cukup besar.
- Terdapat totol putih dibelakang telinga.
- Ekor terlihat panjang dengan bintik dan garis hitam.
Macan dahan benua memiliki kebiasaan menghabiskan waktu diatas pepohonan bahkan ia cukup lincah bergerak diatara pepohonan.
Namun karena keberadaannya terus terusik, kini ia masuk dalam daftar hewan yang rentan terhadap kepunahan. 🙁
2. Macan Dahan Kalimantan
Macan dahan kalimantan merupakan jenis kucing hutan yang hidup di hutan Kalimantan dan Sumatra. ia memiliki nama latin Neofelis diardi borneensis.
Seperti yang sudah saya tuliskan diatas, bahwa kucing ini berbeda spesies dengan macan dahan benua.
Hal ini ditegaskan oleh Dr. Stephen O’Brien dari U.S. National Cancer Institute yang mengatakan bahwa macan dahan kalimantan merupakan spesies yang terpisah.
Dan pada 14 Maret 2007, World Wide Fund for Nature (WWF) secara resmi menerbitkan nama Bornean clouded leopard (macan dahan kalimantan).
Kucing ini merupakan pemangsa terbesar di Kalimantan, panjang tubuhnya mencapai 90 cm dengan berat badan antara 12 kg hingga 25 kg.
Tubuhnya terlihat kekar dan kuat, memiliki taring yang panjangnya mencapai 2 inchi dan menjadi taring terpanjang dibandingkan dengan jenis kucing lain.
Tak banyak informasi tentang sifat macan dahan kalimantan, sebab umumnya hewan ini suka menyendiri. Namun menurut beberapa sumber, hewan ini memiliki kebiasaan memukulkan ekornya ke batang-batang pohon. Mungkin sebagai bentuk penanda daerah teritorialnya
Ciri-ciri Macan Dahan Kalimantan :
- Bertubuh kekar dan kuat.
- Panjang tubuhnya sekitar 90 cm.
- Berat badannya mencapai 25 kg.
- Panjang taring sekitar 2 inchi.
- Memiliki ekor yang panjang bahkan hampir sama dengan panjang tubuhnya.
- Bulu didominasi warna kelabu kecoklatan dengan pola oval tak beraturan dengan tepian hitam disekujur tubuhnya.
Seperti halnya kucing hutan lain, keberadaan macan dahan kalimantan di alam bebas kian menurun. Sejak tahun 2008 IUCN mengkategorikan spesies ini sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan.
3. Kucing Batu
Kucing Batu memiliki nama latin Pardofelis marmorata. Ia merupakan kucing hutan kecil yang berasal dari Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Pada awalnya, spesies kucing batu dianggap mempunyai garis keturunan pantherine dari kucing besar.
Namun setelah dilakukan analisa genetik, data tersebut menunjukan hasil bahwa spesies ini memiliki kaitan erat dengan kucing merah atau kucing emas.
Ciri-ciri Kucing Batu :
- Panjang tubuh sekitar 46-62 cm.
- Memiliki ekor yang cukup panjang, yaitu sekitar 35-55 cm.
- Berat tubuh kucing batu sekitar 5 kg.
- Bulunya berwarna coklat kelabu dengan pola garis hitam di tubuhnya dan totol hitam pada bagian kepala, kaki dan ekornya.
Sejak tahun 2002 spesies kucing batu sudah terdaftar sebagai spesies rentan terhadap kepunahan. Dan menurut data terbaru yang dikeluarkan oleh IUCN, status kucing batu pada kondisi hampir terancam punah.
Jadi mari kita bersama-sama melindungi habitat dan populasi kucing ini agar kelak anak cucuk kita masih bisa melihatnya.
4. Kucing Emas Asia
Jenis kucing hutan yang tak kalah populer selanjutnya yaitu kucing emas asia. Kucing ini memiliki nama latin Pardofelis temminckii, syn. Catopuma temminckii dan sering disebut kucing Temminck.
Perlu diketahui bahwa kucing emas asia dinamai Temminck adalah bentuk penghormatan kepada Coenraad Jacob Temminck seorang ahli zoologi asal Belanda yang pertama kali memperkenalkan kucing ini.
Seperti macan dahan benua, kucing emas asia tersebar luas diwilayah Asia Tenggara, mulai dari Tibet, Bhutan, Nepal, Bangladesh, India, Myanmar, Kamboja, Thailand, Laos, Cina Selatan, Vietnam, Malaysia hingga Sumatra.
Daerah favorit kucing ini yaitu tempat yang berbatu, selain itu ia juga ditemukan di hutan hujan tropis dan subtropis serta padang rumput Assam Manas National Park.
Ciri-ciri Kucing Emas Asia :
- Hapir diseluruh tubuhnya di selimuti bulu berwarna coklat keemasan. Dibagian kepala terdapat corah hitam dan putih yang epic.
- Bulu dibagian kaki bergradasi dari coklat keemasan hingga abu-abu kehitaman.
- Mempunyai tubuh yang panjang, dari kepala hingga badan sekitar 66 – 102 cm. Sedangkan panjang ekor mencapai 40-57 cm.
- Berat badan sekitar 9-16 kg.
Dialam bebas kucing ini sering berburu pada malam hari. Beberapa jenis mangsa favoritnya yaitu tikus besar, reptil dan burung.
Selain memangsa hewan kecil ia juga mampu melumpuhkan mangsa yang lebih besar dari tubuhnya seperti muntjacs dan rusa sambar muda.
Seperti kucing hutan lain, pada saat-saat tertentu kucing temmick akan memanjat pohon, misalnya ketika ada predator, ketika akan istirahat atau sedang memburu burung.
Menurut data IUCN pada tahun 2008, populasi kucing emas asia ini sudah masuk daftar satwa Hampir Terancam punah. Hal ini disebabkan karena hilangnya habitat asli mereka dan pemburuan liar.
5. Kucing Kuwuk
Kucing kuwuk atau yang dikenal dengan nama kucing congkok merupakan jenis kucing liar yang ditemukan di Asia Timur dan Asia Selatan.
Dalam bahasa Inggris, kucing ini disebut leopard cat, sedangkan nama latinnya yaitu Prionailurus bengalensis.
Menurut data terakhir yang dikeluarkan oleh Uni Internasional untuk Konversi Alam (IUCN) pada tanggal 20 Mei 2014 menilai populasi kucing kuwuk masuk dalam daftar Resiko Rendah (LC).
Artinya populasi kucing kuwuk masih cukup terjaga, jadi sebelum masuk daftar terancam punah sebaiknya kita ikut serta menjaga kelestariannya.
Dibandingkan dengan kucing hutan lain, pesebaran kucing kuwuk termasuk paling luas. Ia ditemukan mulai dari Amur di Timur Jauh Rusia hingga ke Semenanjung Korea, Indochina, China dan Subkontinen India.
Dibagian barat ditemukan di utara Pakistan, sedangkan di selatan ditemukan di Filipina dan Indonesia.
Seperti apa sih kucing kuwuk tersebut? berikut ini ciri-cirinya.
Ciri-ciri Kucing Kuwuk :
- Kucing kuwuk merupakan kucing liar kecil, ukuran tubuhnya hampir sama dengan kucing domestik namun memiliki tubuh yang lebih ramping dan kaki panjang.
- Bulunya didominasi warna coklat dengan corak totol hitam hampir diseluruh tubuhnya.
- Bagian kepala terdapat garis hitam yang melintas antara dua telinga.
- Moncong berwarna putih.
- Terdapat garis putih disekitar mata, baik didekat hidung maupun dibawah mata.
- Rata-rata panjang tubuh kucing ini dari kepala hingga badan sekitar 38,8 hingga 66 cm. Sedangkan panjang ekornya mencapai 17,2 hingga 31 cm.
- Di daerah tropis berat badan kucing kuwuk dewasa sekitar 3.8 kg, sedangkan di wilayah Tiongkok utara dan Siberia, berat mereka mencapai 7,1 kg.
6. Kucing Merah Kalimantan
Pardofelis badia atau kucing merah kalimantan merupakan jenis kucing liar endemik pulau Kalimantan.
Menurut data terbaru yang dikeluarkan oleh IUCN pada tanggal 20 Mei 2014, kucing merah kalimantan tergolong satwa yang terancam punah.
Dari tahun ke tahun jumlah populasi kucing ini terus mengalami penurunan. Bahkan pada tahun 2020 populasinya diperkirakan mengalami penurunan hingga 20% karena hilangnya habitat mereka.
Secara historis kucing merah kalimantan tercatat sebagai hewan langka dan kepadatan populasinya terbilang rendah bahkan dihabitat aslinya, sehingga untuk menemukan kucing ini sangat sulit.
Ciri-ciri Kucing Merah Kalimantan :
- Postur tubuh jauh lebih kecil dibandingkan kucing emas asia.
- Panjang tubuh dari kepala hingga badan sekitar 49,5 sampai 67 cm. Sedangkan panjang ekornya sekitar 30 sampai 40,3 cm.
- Kucing dewasa mempunyai berat badan 3–4 kg.
- Hampir seluruh tubuhnya berwarna coklat terang.
- Ekornya panjang dengan ujung meruncing dan melengkung keatas ketika berdiri.
- Bulu ekor bagian bawah berwarna putih terang.
- Kepala kucing ini terlihat bulat dan pendek. Terdapat dua garis gelap yang berasal dari sudut kedua matanya.
- Bulu bagian bawah dagu berwarna putih abu-abu.
7. Kucing Bakau
Kucing bakau merupakan jenis kucing hutan berukuran sedang yang ditemukan di Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Ia termasuk dalam keluarga kucing Prionailurus dan nama latin dari kucing ini yaitu Prionailurus viverrinus.
Dibandingkan dengan kucing Prionailurus lain, kucing bakau memiliki tubuh yang paling besar.
Ukuran tubuhnya dua kali lebih besar dibandingkan dengan kucing domestik.
Ciri-ciri Kucing Bakau :
- Bulu dasar yang menyelimuti tubuhnya berwarna abu-abu kecoklatan dengan totol-totol hitam yang membentuk garis putus-putus dari kepala hingga badan bagian belakang.
- Dibagian ekor terdapat garis-garis hitam membentuk seperti cicin.
- Panjang dari kepala hingga badan berkisar 57-78 cm. Memiliki ekor yang cukup pendek yaitu sekitar 20-30 cm.
- Berat badan kucing ini sekitar 5-16 kg.
- Telinga bagian belakang berwarna hitam dengan hiasan bintik putih.
- Terdapat beberapa garis hitam dari sudut mata hingga ke tengkuk.
Seperti namanya, kucing bakau memiliki habitat di rawa-rawa bakau dan bantaran sungai. Ia sangat jago berenang, bahkan berburu mangsanya di sungai.
Namun sayang seribu sayang, dialam bebas kucing ini sangat sulit dijumapai, sebab populasinya terus mengalami penurunan jumlah.
Bahkan sejak tahun 2008, IUCN sudah mengklasifikasikan kucing ini terancam punah karena habitat mereka sering dirusak dan diubah.
8. Kucing Bengal
Kucing Bengal merupakan keturuna ketiga dari hasil kawin silang antara kucing american shorthair dengan kucing asian leopard.
Kucing bengal dikenal juga dengan nama Blanca, ia berasal dari kota California, Amerika Serikat.
Lahirnya kucing bengal dipelopori oleh seorang ahli genetik yang bernama dr. Centerwall. Pada awalnya dr. Centerwall menginginkan kucing domestik spesies baru yang memiliki pola spotted wild cat.
Kemudian ia mecoba mengawinkan kucing american shorthair dengan kucing asian leopard. Anakan betina dari hasil kawin silang tersebut selanjutnya di kawinkan lagi dengan ayahnya dan lahirlah spesies kucing bengal.
Ciri-ciri Kucing Bengal :
- Bulu di dominasi dengan warna coklat dan corak tutul (spotted) diseluruh tubuhnya.
- Badan berukuran cukup panjang dan terlihat atletis.
- Bentuk kepala terlihat lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.
- Telinga berbentuk runcing ke atas.
- Mata lebar dan bulat berwarna amber atau kehijauan.
- Berbulu rapat dan halus.
- Berat badan betina dewasa sekitar 4-5 kg sedangkan berat kucing bengal jantan mencapai 10 kg.
Tidak seperti kucing pada umumnya, kucing bengal sangat menyukai air sehingga untuk memandikan kucing ini tidaklah sulit. Selain itu, kucing bengal juga terkenal sebagai kucing yang aktif dan cerdas, sangat cocok untuk kalian yang suka main-main sama kucing.
Baca juga : Jenis Kucing Kampung
Demikianlah beberapa jenis kucing hutan yang langka dan terancam punah. Semoga informasi tersebut dapat memberikan pengetahun untuk kita semua.
Mari kita bersama-sama menjaga kelestarian aneka satwa di Tanah Air ini supaya anak cucuk kita kelak masih bisa melihatnya.
Apabila teman-teman menyikai artikel ini, silahkan share ke media sosial kalian dan kunjungi terus ZonaHewan.com untuk mendapatkan informasi terbaru seputar hewan. Terimakasih