Jenis Kelinci Pedaging – Kelinci merupakan hewan mamalia yang dipelihara karena penampilanya yang imut.
Sebagian besar orang mengira bahwa kelinci hanya sebatas hewan hias saja.
Padahal ada juga jenis kelinci yang dimanfaatkan dagingnya atau dikenal dengan kelinci pedaging.
Yaps, ada beberapa jenis kelinci pedanging yang dimanfaatkan dagingnya untuk dijadikan berbagai olahan seperti sate kelinci.
Nah, apa saja jenisnya? mari simak ulasan Zonahewan berikut ini.
Daftar Isi :
Jenis Kelinci Pedaging dan Harganya
1. Kelinci Flemish Giant
Flemish Giant merupakan salah satu jenis kelinci pedaging yang paling populer di seluruh dunia. Kelinci ini berasal dari Flanders yaitu bagian utara Belgia.
Menurut sejarah, kelinci flemish giant sudah dikembang biakan sejak abad ke-16 di dekat kota Ghent, kotamadya disekitar wilayah Flemish di Belgia.
Flemish giant memiliki postur tubuh yang sangat besar, bobot bisa mencapai 6-10 kg. Sehingga jenis ini menjadi kelinci pedaging paling favorit.
Oh iya, masa kawin kelinci flamish giant tidak beda dengan jenis yang lain, Ia siap kawin pada usia 6-8 bulan. Dalam sekali beranak rata-rata mereka beranak 6-8 ekor, namun ada juga yang mencapai 10-12 ekor.
Ciri-ciri Kelinci Flemish Giant
- Memiliki badan yang panjang. Kelinci dewasa panjangnya lebih dari 50 cm, bertulang tebal dan dada penuh berisi.
- Bentuk kepala agak lebar.
- Memiliki telinga tebal dengan panjang tidak kurang dari 15 cm dan berdiri tegak.
- Memiliki kaki yang besar, panjang dan kokoh.
- Umumnya kelinci flemish giant hanya memiliki satu warna saja dan tidak ada yang berwarna broken (2 atau 3 warna dalam satu tubuh). Beberapa warna yang diakui yaitu biru, hitam, cokelat kuning muda (fawn), seperti pasir (sandy), abu-abu terang, abu-abu besi (steel grey), dan putih.
- Berat badan kelinci dewasa sekitar 6–12 kg.
Harga Kelinci Flemish Giant
Untuk harga kelinci pedaging jenis ini cukup mahal, dipasaran harga dagingnya mencapai Rp 35.000/kg. Sedangkan untuk harga perekornya bervareasi, mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 2 juta-an.
2. Kelinci New Zealand
Kelinci New Zealand dikenal sebagai kelinci pedaging karena memiliki tubuh yang besar, lebar, berotot dan memiliki postur tubuh yang cukup panjang.
Selain di manfaatkan dagingnya, kelinci ini juga di ambil bulunya untuk digunakan sebagai bahan mantel bulu atau hiasan. Bulu yang berwarna putih lebih disukai para pengrajin karena mudah untuk diwarnai.
Oh iya, sebelum lanjut lebih jauh, mari kita ulas terlebih dulu asal usul kelinci ini ya.
Menurut situs Wikipedia, kelinci Zew Zaeland merupakan hasil percampuran ras, diperkirakan antara kelinci Belgia dan kelinci Flemish Giant yang dikembangkan di California.
Kelinci ini dikembangkan agar tumbuh lebih cepat dengan daging yang banyak. Pada awalnya kelinci New Zealand hanya berwarna merah, namun dengan kegigihan William S. Preshaw terciptalah yang berwarna putih pada tahun 1917.
Hingga kini ada sekitar 5 warna yang diakui oleh American Rabbit Breeders ‘Association (ARBA), diantarnya putih, merah, hitam, biru, dan broken.
Ciri-ciri Kelinci New Zealand
- Ukuran badan sedang, tapi terlihat gempal dan bulat. Dada terlihat penuh dan menonjol keluar
- Telinga tebal, besar dan berdiri tegak, bagian ujung sedikit membulat.
- Kaki depan telihat agak pendek.
- Bulu tebal, halus dan flyback (jika disikat ke arah yang salah, ia akan kembali keposisi semula).
- Warna bulunya merah, hitam, putih, biru dan broken (campuran).
- Berat kelinci dewasa sekitar 4,1– 5,4 kg.
Harga Kelinci New Zealand
Seperti kelinci lain, harga kelinci new zealand sangat bervareasi, namun menurut sumber yang kami temukan harganya berkisar antara Rp 75.000 hingga Rp 800.000-an.
3. Kelinci Rex
Kelinci Rex merupakan kelinci pedaging yang berasal dari Prancis. Jenis ini ditemukan pada tahun 1919 dan dikembangkan selama bertahun-tahun oleh para peternak dan industri bulu.
Pertama kali kelinci Rex dikenalkan di publik pada tahun 1924 dalam ajang International Rabbit Show di Paris. Di tahun yang sama kelinci ini mulai di import Amerika Serikat oleh John C. Fehr dan rekannya Alfred Zimmerman. Sedangkan di beberapa bagian Eropa, kelinci Rex diakui sebagai ras standar pada tahun 1925.
Selain terkenal dengan dagingnya yang banyak, kelinci rex juga dikenal dengan bulunya yang mewah dan memiliki tekstur seperti bludru.
Ciri-Ciri Kelinci Rex
- Ukuran kepala cukup besar.
- Mempunyai telinga yang cukup panjang, lebar dan berdiri tegak.
- Warna popular kelinci ini biasanya merah, putih, biru, dan kombinasi warna ketiganya.
- Kaki proporsional lebih kecil
- Memiliki bobot 3,6-5 kg .
- Bulunya pendek, halus dan terlihat mewah seperti bludru.
Harga Kelinci Rex
Harga kelinci ini sangat bervareasi, harga anakan 1 bulan sekitar Rp 50.000 – Rp 300.000. Sedangkan untuk yang sudah dewasa harganya sekitar Rp 300.000 – Rp 4 jutaan.
4. Kelinci Lokal / Jawa
Kelinci jawa atau kelinci lokal merupakan jenis kelinci liar yang banyak hidup di pulau jawa, terutama di sekitar wilayah Jawa Barat. Nama latin dari kelinci jawa yaitu Lepus nigricollis.
Di alam bebas, kelinci ini hidup di hutan-hutan dataran tinggi berbatu. Ia sangat mudah sekali berkembang biak. Bahkan menurut wikipedia, dalam setahun kelinci tersebut bisa 7 kali bunting dengan rata-rata jumlan anak 6-12 ekor.
Karena sudah terbiasa dengan cuaca di Indonesia, kelinci jenis ini relatif lebih kebal dari berbagai serangan penyakit dibandingkan dengan kelinci import.
Ciri-Ciri Kelinci Jawa / Lokal
- Berbadan kecil dan berbulu tidak terlalu lebat.
- Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan
- Panjang tubuh kelinci dewasa bisa mencapai 40 cm dengan berat bisa mencapai 6 kg.
- Bentuk kepala raping.
- Daun telinga kecil dan berdiri tegak.
- Kaki terlihat kecil dan cukup panjang.
Harga Kelinci Jawa
Dibandingkan dengan harga kelinci pedaging lainya, harga kelinci lokal lebih murah, yaitu berkisar antara Rp 35.000 hingga Rp 150.000 / ekor.
5. Kelinci Rambon
Kelinci rambon merupakan hasil persilangan antara kelinci lokal dengan kelinci impor seperti kelinci New Zealand, Rex atau Flemish Giant.
Jenis kelinci ini umumnya memiliki badan yang lebih besar dibandingkan dengan kelinci lokal dan lebih kecil dibandingkan dengan kelinci impor.
Untuk ciri-ciri kelinci rambon sendiri sulit untuk digambarkan, sebab anakan hasil persilangan tersebut memiliki ciri yang beragam.
Banyak orang yang menyukai jenis kelinci rambon, karena umumnya harga kelinci rambon lebih murah dibandingan kelinci impor namun memiliki postur tubuh yang cukup besar.
Demikianlah 5 jenis kelinci pedaging yang populer di Indonesia, semoga dengan ulasan tersebut bisa menjadi referensi teman-teman yang ingin membeli atau memulai budidaya kelinci pedaging.