Apa itu Kucing Kampung ? – Pernah gak sih terpikir kucing kampung berasal dari ras kucing apa? Jika kita mengenal tentang kucing ras persia, anggora, himalaya dan lainnya, lalu sebenarnya kucing kampung berasal dari ras apa?
Meski kucing kampung sangat populer di Indonesia, namun masih banyak yang belum mengetahui fakta-fakta tentang kucing ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini ZonaHewan.com akan berusaha menjelaskan beberapa fakta tentang kucing kampung.
Daftar Isi :
Apa itu Kucing Kampung ?
Kucing kampung dikenal juga dengan kucing domestik. Jenis kucing ini identik dengan kucing berbulu pendek yang hidup secara meliar baik diperkampungan maupun di kompleks perkotaan.
Selain hidup secara liar, ada juga kucing kampung yang sudah diadopsi sehingga ia menjadi kucing rumahan yang jinak dan tidak takut dengan orang.
Nah, bagi kalian yang kepo tetang kucing kampung ini, silahkan simak penjelasan berikut ini.
1. Bernama Moggy
Jika di Indonesia hanya disebut kucing kampung, lain halnya di luar negeri, kucing ini memiliki nama panggilan yang keren, yaitu Moggy atau Moggies.
Selain itu, kucing kampung juga disebut sebagai domestik. Moggy merupakan jenis kucing yang memiliki populasi sangat banyak. Ia dapat ditemukan dengan mudah diberbagai ngeara, termasuk Indonesia.
Kebanyakan Moggy hidup secara meliar disekitar rumah penduduk, tanpa seorang adobter. Mencari makan dengan cara berburu atau mengambil makanan sisa yang dibuang oleh seseorang.
2. Keturunan kucing liar Afrika
Meski kucing kampung merupakan campuran dari berbagai jenis kucing, namun menurut sumber terpercaya menyebutkan bahwa Kucing liar Afrika (Felis silvestris lybica) adalah nenek moyang kucing kampung atau kucing domestik tersebut.
Pertama kali kucing domestik diklarifikasikan sebagai Felis catus pada tahun 1758 oleh Carolus Linnaeus seorang ilmuan dasar tatanama biologi asal Swedia dalam edisi ke-10 Systema Naturae-nya.
Dari kerangka kucing di Pulau Siprus, diperkirakan kucing sudah berbaur dengan manusia sejak 6.000 tahun SM. Bahkan bangsa mesir kuno sudah menggunakan kucing untuk menjaga lumbung panen dari hewan pengerat seperti tikus sejak 3.500 tahun SM. Artinya hubungan manusia dengan kucing domestik sudah ada sejak zaman dahulu.
3. Jenis kucing paling popule
Kucing domestik tidak hanya populer di Indonesia, namun juga di seluruh dunia. Dibeberapa negara kucing ini disebut Moggy, julukan lainnya yaitu house cat atau kucing rumahan.
Kenapa kucing kampung menjadi kucing yang populer? ada yang bisa jawab?
Yaps, karena jenis kucing ini memiliki populasi terbanyak.
Menurut situs Wikipedia, jumlah kucing ras seperti persia, manx, siam, dan sphinx hanyalah 1% dari seluruh populasi kucing di dunia, sisanya adalah kucing keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.
Jadi tidak hewan jika kucing kampung menjadi kucing paling populer!
4. Tabby original
Apa itu Tabby?
Tabby merupakan motif bulu yang memiliki pola garis-garis atau belang. Pola ini biasanya berada hampir diseluruh tubuh kucing. Untuk kucing tabby dengan pola yang mencolok biasanya terdapat garis membentuk huruf “M” dibagian dahinya. Coba perhatikan gambar diatas !
Lalu kenapa disebut Tabby original?
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, kucing kampung merupakan campuran dari berbagai jenis kucing. Namun uniknya, setelah beberapa generasi, motif bulu Moggy kembali seperti semula, seperti nenek moyang mereka (kucing liar Afrika).
Pada awalnya, pola asli tabby hanyalah warna abu-abu. Namun karena percampuran berbagai genetik, kini terdapat beberapa warna lain seperti orange dan putih.
5. Memiliki varian shorthair dan longhair
Di Indonesia, jenis kucing kampung yang paling banyak ditemui adalah jenis shorthair atau bulu pendek (Domestic Shorthair).
Sedangkan yang berbulu panjang sangat jarang ditemui, saking jarangnnya kebanyakan dari kita berasumsi bahwa semua kucing berbulu panjang adalah kucing ras seperti persia, anggora, dll.
Kenyataanya Moggy bulu panjang memang ada. Moggy tersebut biasanya hasil persilangan dengan kucing berbulu panjang seperti persia, Maine Coon, dll.
Genetik bulu panjang dari kucing ras tersebut akan terbawa pada anakan moggy sehingga ia memiliki bulu panjang.
Biasanya orang menyebut hasil persilangan tersebut dengan kata “Mix”seperti Persia Mix Dome, dll.
Bagimana, sudah ada gambaran tentang kucing kampung? saya harap semua sudah lebih paham, jadi mari kita lanjutkan pembahasannya.
Macam-Macam Kucing Kampung
Secara umum, terdapat 3 jenis kucing kampung yang populer. Untuk lebih jelasnya, mari kita kupas dibawah ini.
1. Kucing rumahan / domestik
Kucing rumahan atau kucing dome merupakan jenis kucing kampung yang sudah di adobsi oleh seseoran dan lebih banyak tinggal di dalam rumah.
Kucing ini tidak takut dengan manusia karena sudah berbaur setiap hari. Bahkan kucing rumahan senang diajak bermain dan sesekali mengeluarkan sifat manja.
2. Kucing jalanan
Berbeda dengan kucing rumahan, kucing jalanan tidak memiliki seorang adobter sehingga ia hidup secara meliar.
Kucing ini sebenarnya masih bisa bersosialisasi dengan manusia, sehingga masih bisa untuk di adobsi dan dilatih menjadi kucing yang jinak.
Kucing jalanan biasanya berasal dari kucing yang hidup meliar di sekitar rumah warga.
Tapi ada juga yang hidup di jalanan karena dibuang maijikannya. Seiring berjalannya waktu kucing tersebut akan terbiasa hidup secara liar dan menjadi lebih agresif.
3. Kucing liar
Kucing liar yang dimaksud ini bukan kucing hutan ya, melainkan kucing domestik yang hidup secara liar.
Jenis kucing ini hampir tidak pernah berinteraksi dengan manusia, bahkan mereka cenderung takut dengan kehadiran manusia. Sehingga kebanyakan kucing liar memilih hidup jauh dari rumah warga.
Kucing liar sangat sulit untuk dijadikan hewan peliharaan, sebab ia sudah menganggap manusia sebagai ancaman. Jadi ketika melihat manusia, ia akan segera bersembunyi.
Namun jika kamu mengadoksinya sejak masih anakan, tentu masih ada kemungkinan untuk membuat kucing liar menjadi hewan peliharaan yang penurut dan friendly.
Macam-macam Warna Kucing Kampung
Kucing kampung tidak hanya memiliki satu warna saja, melainkan terdapat beberapa warna yang menari. Berikut ini macam-macam warna kucing kampung tersebut.
1. Warna merah bata
Kucing kampung berwarna merah bata merupakan jenis yang paling mudah ditemukan. Coba kamu perhatikan disekitar lingkungan rumahmu!
Kucing dengan warna merah bata cukup menarik perhatian, selain terlihat lucu, jenis ini biasanya sedikit manja sehingga gemar dielus-elus majikannya.
Namun menurut beberapa sumber, kucing yang berwarna merah bata cenderung pemalas, gemar tidur dan kurang pandai berburu.
2. Warna hitam putih
Kucing kampung warna hitam putih tak kalah lucu dengan kucing kampung warna merah bata. Penampilanya terlihat imut dan menggemaskan. Kucing ini biasanya pandai berburu dan ketika sudah dewasa sedikit susah diatur.
3. Warna putih
Selanjutnya yaitu kucing kampung warna putih total. Kucing dengan warna putih total terlihat lebih cantik. Cocok sekali untuk kalian yang bersifat feminim.
Namun perlu diketahui, kucing warna putih total biasanya lebih cepat terlihat kotor, terlebih jika ia senang bermain diluar. Selain itu, keberadaan kucing warna putih total juga lebih sulit ditemukan dibandikangkan dengan warna merah bata dan hitam putih.
4. Warna hitam
Selain warna putih total, ada juga kucing kampung dengan warna hitam total. Tapi keberadaan kucing dengan warna hitam total ini sulit ditemukan, bahkan lebih sulit dibandingkan dengan kucing putih total. Hingga sebagian orang menganggap keberadaanya berbau mistis.
5. Tiga Warna / Telon
Yang terakhir yaitu kucing kampung tiga warna atau dikenal dengan sebutan kucing telon. Seperti namanya, kucing ini memiliki kombinasi tiga warna, warna tersebut umumnya putih, hitam dan orange seperti gambar diatas.
Keberadaan kucing telon sebenarnya cukup banyak, namun rata-rata berkelamin betina. Sedangkan kucing telon jantan sangat susah ditemukan.
Makanan Kucing Kampung
Berikut ini beberapa jenis makanan untuk kucing kampung.
1. Daging
Kucing merupakan hewan pemakan daging atau karnivora. Jadi makanan utama mereka seharusnya daging, bisa daging ayam, daging ikan, daging sapi, dll.
Sebelum daging diberikan pada kucing, sebaiknya diolah terlebih dulu agar higienis. Caranya sangat mudah, cukup dengan cara dikukus atau direbus.
Jika harus memberikan daging setiap hari mungkin akan terasa berat ya, sebab harganya cukup mahal. Yang punya juga belum tentu makan daging setiap hari, hehe.
Oleh karena itu cukup berikan 1-2 kali saja dalam seminggu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
2. Makanan khusus kucing
Agar tidak ribet dan tidak memakan waktu, kamu juga bisa memberikan pakan khusus kucing.
Ada banyak merk pakan kucing yang cukup bagus. Kamu bisa membelinya di petshop terdekat.
Kalau saya pribadi menggunakan pakan merk Bolt untuk kucing-kucing kampung yang ada dirumah.
Tidak ada alasan tertentu tentang kandungan gizinya, hanya saja jenis pakan tersebut mudah didapatkan di daerah saya.
3. Nasi
Nasi memang bukan makanan kucing, namun untuk menghemat budget kita bisa memberikan nasi yang sudah dicapur dengan lauk pada si kucing.
Lauk tersebut bisa berupa ikan yang sudah di kukus, daging, sarden, deho atau olahan daging lainnya.
Untuk kucing yang baru pertama kali memakan campuran nasi dan lauk, sebaiknya gunakan komposisi 25% nasi dan 75% lauk utama. Namun apabila sudah terbiasa, bisa gunakan komposisi 50:50.
Nasi memiliki kandungan glukosa yang cukup tinggi, jadi tidak baik jika dikonsumsi oleh kucing dalam jumlah banyak. Hal ini bisa menyebabkan kucing obesitas dan bisa juga mencret.
Saya sendiri menggunakan pakan ini ketika dirumah kehabisan persedian pakan khusus kucing (bolt).
4. Tempe
Jika kucing kamu tidak suka atau tidak cocok dengan nasi, kamu bisa berikan pakan alternatif lain, yaitu tempe.
Biasanya kucing lebih menyukai tempe dibandingkan nasi. Namun jangan berikan tempe secara langsung ya, untuk menjaga kehigienisan tempe tersebut sebaiknya dikukus terlebih dulu.
Kemudian tempe dihaluskan lalu berikan pada kucing. Untuk merangsang nafsu makannya, bisa dicampur dengan ikan atau olahan daging lainnya.
Baca juga : Jenis Kucing Hutan
Cara Merawat Kucing Kampung
Perawatan kucing kampung sebenarnya hampir sama dengan perawatan kucing lain. Bahkan bisa dibilang lebih simple karena rata-rata kucing kampung di Indonesia berbulu pendek. Nah, untuk cara perawatan selengkapnya silahkan simak uraian berikut ini.
1. Memandikan
Agar kebersihan tubuhnya tetap terjaga, kucing kampung juga perlu dimandikan. Cara memandikannya pun sama dengan kucing lain.
Untuk yang masih anakan, cukup menggunakan tisu basah untuk membersihkan seluruh tubuhnya.
Sedangkan untuk kucing kampung dewasa bisa dimandikan secara biasa, namun tetap harus hati-hati agar kucing tidak takut dan berontak. Sebab umumnya kucing kampung tidak suka dengan air.
Agar kucing lebih nyaman ketika dimandikan, sebaiknya gunakan air hangat. Selain itu, untuk meminimalis terjadinya luka cakaran, kamu bisa memotong kuku kucing terlebih dulu sebelum memandikannya.
2. Merawat bulu
Hal yang tak kalah penting untuk dilakukan yaitu merawat bulu kucing kampung, terutama masalah kutu.
Meski kebanyakan kucing kampung memiliki bulu pendek, kamu bisa mencoba menyisir dengan sisir khusus untuk menghilangkan bulu yang rontok dan juga kutu.
Bila perlu, kamu berikan bedak khusus kucing untuk menyingkirkan kutu yang ada pada bulu-bulunya.
Ada banyak jenis bedak kucing anti kutu yang tersedia di petshop, kamu bisa tanya rekomendasi bedak kucing anti kutu pada penjaga petshop tersebut.
Selain menggunakan bedak, kamu juga bisa menghilangkan kutu dengan shampoo kucing anti kutu.
3. Memberikan pakan yang tepat
Merawat kucing sebenarnya tidaklah sulit, namun kita juga wajib memperhatikan berbagai aspek. Selain dari kebersihan, asupakan makanan kucing juga harus tepat.
Misalnya saja kamu merawat kucing yang masih anakan, sebaiknya berikan pakan basah untuknya seperti Whiskas, Friskies, dan Fancy Feast.
Hal ini bertujuan agar makanan tersebut mudah dicerna, sebab kucing yang masih muda memiliki sistem pencernaan yang masih lemah.
Sedangkan pakan untuk kucing yang sudah dewasa, kamu bisa memberikan pakan kering. Tapi alangkah baiknya 2-3 kali dalam seminggu diberi pakan basar seperti daging, ikan, atau makanan basah kemasan seperti Whiskas, Friskies, dan Fancy Feast.
4. Memberikan suplemen
Selain makanan memberikan makanan yang bernutrisi, kamu juga bisa memberikan suplemen pada kucing peliharaanmu.
Ada banyak sekali manfaat suplemen untuk kucing, diantarnaya yaitu :
- Menjaga sistem imun kucing agar tidak mudah sakit
- Meningkatkan nafsu makan
- Merangsang pertumbuhan bulu agar cepat tumbuh
- dan lain sebagainya.
Demikianlah pembahasan kita tentang kucing kampung, semoga yang sudah saya tulis diatas dapat bermanfaat.
Apabila ingin mendapatkan wawasan tentang berbagai jenis hewan peliharaan, silahkan simak terus ZonaHewan.com karena saya akan berusaha menyajikan artikel-artikel menarik lainnya.